Saturday, June 30, 2007

TEORY AGENCY

RESUME KASUS

Terdapat 2 (dua) persoalan yang terjadi dalam Mc DERMOTT MANUFACTURING, INC. Yang pertama dewan direksi, dalam hubungan agensi, berusaha mempercayai para CEO sebagai agen mereka dalam perusahaan untuk bertindak sesuai dengan kepentingan yang diharapkan. Sedang yang kedua adalah peningkatan arus kas bebas melalui peningkatan hutang jangka panjang. Arus kas bebas ini dapat dipergunakan untuk membiayai kegiatan sehingga memperoleh laba yang lebih besar yang diharapkann dengan tetap mempertahankan kemampuan untuk membayar pokok dan bunga pinjaman. Hal ini ditujukan untuk memperoleh ROE yang lebih tinggi dan peningkatan penggunaan arus kas secara lebih bermanfaat. Perubahan struktur modal dalam suatu perusahaan akan membawa dampak baik jangka pendek maupun jangka panjang. Kebijakan perubahan struktur modal modal akan turut pula mempengaruhi strategi perusahaan di masa yang akan datang.

URAIAN MASALAH

Berikut ini diuraikan berbagai permasalahan yang menyangkut keduanya yang dipandu dengan beberapa pertanyaan yang tersedia.

1. Manajer adalah agen bagi para pemegang saham

Diskripsi bahwa manajer adalah agen bagi para pemegang saham atau dewan direksi adalah benar sesuai teori agensi. Robert N Anthoni dan Vijay Govindarajan mengatakan bahwa hubungan agensi terdapat kapan saja satu pihak sebagai principal sepakat memakai pihak lain (agen) untuk melaksanakan beberapa jasa dan dalam melakukannya principal membuat keputusan otoritas bagi agen. Di dalam perusahaan, pemegang saham adalah principal dan para manajer (CEO atau CFO) adalah agen mereka. Para pemegang saham mempekerjakan dan mengharap mereka akan bertindak atas kepentingan mereka selaku principal.

Perbedaan antara principal dan agen
Dalam hubungan tersebut antara principal dan agen mempunyai karasteristik perbedaan atau preferensi atas tujuan kerja dan resiko.
- perbedaan preferensi tujuan kerja
Teori agensi mengasumsikan bahwa semua individu bertindak atas kepentingan mereka sendiri. Pemegang saham sebagai principal diasumsikan hanya tertarik kepada hasil keuangan yang bertambah atau investasi mereka di dalam perusahaan. Sedang para agen disumsikan menerima kepuasan berupa kompensasi keuangan dan syarat-syarat yang menyertai dalam hubungan tersebut.

- Preferensi resiko
Teori ini mengasumsikan bahwa manusia lebih menyukai pertambahan kekayaan dibandingkan kekurangan atau penurunan atas kekayaan yang diakumulasi atau dikelola. Agen secara khas mempunyai mengelola kekayaan keuangan atas modal yang dikelolanya dan kekayaan manusia. Kekayaan manusia berupa nilai manajer itu sendiri yang dipersepsikan pasar dimana dipengaruhi oleh kinerja perusahaan. Karena penurunan utilitas atas kekayaan dan sejumlah modal investasi principal, maka diasumsikan manajer menghindari resiko. Pada sisi lain, para pemegang saham berusaha mengurangi resiko dengan mendiversifikasikan kekayaan dan kepemilikan saham mereka di banyak perusahaan dalam nilai investasi yang mereka harapkan sehingga resiko menjadi netral. Karena tidak begitu mudahnya mendiversifikasikan resiko ini, maka mereka cenderung menolak resiko.

Hubungan agensi ini memotivasi setiap individu untuk memperoleh sasaran yang harmonis, dan menjaga kepentingan masing-masing antara agen dan principal. Hubungan keagenan ini merupakan hubungan timbal balik dalam mencapai tujuan dan kepentingan masing-masing pihak yang secara eksplisit dan sadar memasukkan beberapa penekanan seperti:
- kebutuhan principal akan memberikan kepercayaan kepada manajer dengan imbalan atau kompensasi keuangan
- budaya organisasi yang berlaku dalam perusahaan
- faktor luar seperti karasteristik industri, pesaing, praktek kompensasi, pasar tenaga kerja, manajerial dan isu-isu legal
- strategi yang dijalankan perusahaan dalam memenangkan kompetisi global

Dengan hubungan tersebut, manajer benar-benar sebagai agen bagi para pemegang saham.

2. Masalah Utama dalam Hubungan Agensi

Terdapat tiga masalah utama dalam hubungan agensi, yaitu :
- kontrol pemegang saham kepada manajer
- biaya yang menyertai hubungan agensi
- menghindari dan meminimalisasi biaya agensi

Yang pertama adalah masalah kontrol atau pengendalian.
Masalah kontrol meliputi beberapa masalah pokok, yaitu : tindakan agen yang tidak dapat diamati oleh prinsipal dan mekanisme pengendalian itu sendiri.

- Adanya tindakan agen yang tidak dapat diamati oleh principal
Dalam kaitannya dengan kompensasi dan syarat-syarat yang timbul dalam hubungan agensi, tidak menjadikan para principal mudah untuk memomitor tindakan para agen. Para pemegang saham tidak dalam posisi untuk memonitor aktivitas sehari-hari CEO untuk memastikan bahwa dia bekerja pada kepentingannya yang terbaik.
Prinsipal tidak memiliki informasi yang cukup tentang performa agen dan tidak pernah akan pasti dapat merasa bagaimana kontribusi upaya agen terhadap hasil actual perusahaan, kecuali agen memberikan informasi tambahan yang berupa informasi pribadi. Tanpa memonitornya, hanya agenlah yang mengetahui apakah dia bekerja atas kepentingan terbaik principal. Selain itu, jelas hanya agen yang mengetahui lebih banyak tentang tugasnya dibandingkan principal.

- mekanisme pengendalian
Adanya tindakan agen yang tidak diketahui secara pasti oleh principal tersebut memaksa principal melakukan pengendalian dengan mekanisme pengendalian agar kepentingan yang dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, yaitu melalui monitoring dan kontrak insentif.

Monitoring. Prinsipal dapat merancang system pengendalian yang menambah kemakmuran agen atas biaya kepentingan principal. Sebagai contoh : audit pihak ketiga atas laporan keuangan perusahaan sebelum diserahkan kepada pemegang saham. Untuk dapat melakukan monitoring dengan baik dan efektif, principal perlu mendefinisikan tugas-tugas agen sehingga menghasilkan informasi atau sinyal dalam proses monitoring yang akurat, terutama sekali terhadap penggunaan arus kas bebas oleh para manajer.
Kontrak insentif. Jika tugas tidak dapat didefinisikan dengan baik untuk memudahkan dalam memantau, kontrak insentif dapat dipergunakan sebagai alat control. Maka yang penting dilakukan pemegang saham sebagai principal adalah menentukan ukuran prestasi agar dapat mengakomodasi segala kepentingannya dengan sasaran yang sesuai dan jelas. Kontrak yang diberikan kepada agen harus dapat memonitor agen untuk bekerja atas kepentingan terbaik principal.

Mengidentifikasi sinyal yang berkorelasi dengan upaya agen dan nilai-nilai perusahaan menjadi suatu kebutuhan bagi para pemegang saham, sehingga mereka sendiri dapat memperoleh informasi yang tepat dan jelas dan berkorelasi dengan penggunaan arus kas bebas oleh agen atau manajer.

Yang kedua adalah biaya yang menyertai hubungan agensi
Adanya perbedaaan preferensi resiko dan tujuan kerja dari kedua pihak menyebabkan adanya biaya tambahan sebagai biaya agensi yang terdiri dari :
- biaya kompensasi insentif berupa bonus dalam bentuk opsi saham
- biaya monitoring
- kerugian residu yaitu penyesuaian-penyesuaian atas insentif kedua biaya diatas tetapi masih mendatangkan perbedaan preferensi atas resiko saham yang dipengaruhi oleh factor-faktor di luar agen.

Yang ketiga adalah tentang bagaimana menghindari dan meminimalisasi biaya agensi
Kunci untuk memotivasi orang berperilaku dalam sikap yang memajukan tujuan organisasi terletak pada cara insentif organisasi menghubungkannya dengan dengan tujuan individu (Robert Anthony dan Vijay G, 2003). Maka dalam hubungan agensi kembali kepada manusia itu sendiri dan mekanisme insentif yang diberlakukan. Hubungan personalitas antara kedua pihak tetap memegang peranan kunci bagi keberhasilan pencapaian tujuan masing-masing pihak. Perbedaan preferensi tentang resiko dari agen, motif nonfinancial, kepercayaan principal pada agen, kemampuan agen untuk penugasan kini dan prospek penugasan yang akan datang sangat mempengaruhi hubungan keagenan dan biaya agensi yang ditimbulkan.
Principal dalam posisinya mempunyai kepentingan untuk memperkecil biaya agensi yang timbul dan ini berlaku sebaliknya pada agen. Dalam upayanya tersebut ada 2 (dua) hal yang dapat dilakukan oleh principal untuk memperkecil biaya agensi karena tidak dapat dihilangkan sama sekali, yaitu :
- mencari manajer yang benar-benar dapat dipercaya, mengetahui secara jelas kapabilitas dan personalitas. Kunci kerjasama dalam hubungan agensi adalah kepercayaan yang didasarkan pada informasi yang benar tentang agen.
- Memperjelas kontrak insentif dengan skema kompensasi opsional sehingga memotivasi agen untuk bekerja sesuai kepentingan principal dengan penghargaan yang wajar terhadap principal.

3. Relevansi data yang disajikan

Walaupun data tahun 1994, tetapi pola penggunaan arus kas bebas oleh manajer melalui peningkatan hutang sangatlah relevan.

Arus kas bebas (atau arus kas netto, Grahamm Mott, 1994) sebelum pembelanjaan adalah arus kas masuk atau arus kas keluar netto sebelum ada pembelanjaan dalam bentuk proyek modal yang disetujui untuk didanai yang dipegaruhi oleh beberapa item sebagai berikut :
a. laba usaha sebelum bunga dan pajak
b. penyusutan yang ditambahkan kembali (karena bukan pengeluaran kas)
c. perubahan jmlah saham dari akhir periode yang lalu
d. perubahan jumlah piutang dari periode akhir sebelumnya
e. perubahan jumlah utang dari akhir periode yang lalu.
Keadaan dimana perusahaan mampu memenuhi pembelanjaannya sendiri dengan arus kas bebas, maka perusahaan dikatakan dalam keadaan self-sufficient.

Burdet berkeyakinan bahwa perusahaan dapat menambah arus kas bebas tersebut dengan cara meningkatkan jumlah hutang untuk memperoleh ROI yang lebih besar atau dengan kata lain memperbesar arus kas masuk dan mengurangi arus kas keluar perusahaan.

Perusahaan swasta umumnya memperoleh modal melalui 2 (dua) jalan, yaitu modal saham yang sangat beresiko (ekuitas) dan dari hutang. Hubungan antara hutang dan dana/modal pemegang saham disebut gearing. Tinggi rendahnya gearing tergantung prosentase hutang dengan modal saham. Ada 2 (dua) resiko akibat gearing, yaitu :
- resiko modal, yaitu resiko tidak terbayarnya pinjaman ketika jatuh tempo, sehingga harus lebih banyak lagi laba yang harus ditahan untuk membayar kembali pinjaman pada saat jatuh tempo tau membuka pinjaman baru atau melakukan emisi saham hak (right issue of share). Dalam keadaan normal hal ini dapat dilakukan, tetapi dalam keadaan resesi berat, tak ada satupun alternatif yang tersedia untuk membayar pinjaman kembali.
- Resiko kedua berhubungan dengan pembayaran bunga, karena laba yang dihasilkan dari aktivitas perdagangan tidak dapat memadai untuk membayarnya.
Dikenal suatu jaminan bunga (interest cover) yaitu mengukur tingkat keamanan bagi pembayaran bunga. Semakin banyak laba yang tersedia untuk menutup biaya bunga, semakin rendah resiko kreditor dan penyedia modal lainnya.

Deviden pemegang saham, dari 2 (dua) resiko diatas, ada dalam hubungan terakhir untuk dibayarkan. Jika sebagian proporsi laba dihabiskan untuk membayar bunga, maka semakin kecil bagian laba yang tersedia bagi pemilik perusahaan.
Bank sangat menaruh perhatian terhadap rasio interest cover dan level gearing. Bila hal itu dilanggar maka bank akan melakukan negosiasi ulang atas pinjaman berkenaan atau minta segera dilunasi. Perusahaan dalam meningkatkan arus kas melalui pinjaman harus memperhatikan kedua rasio tersebut karena :
- bunga dapat menghindari pajak sedangkan deviden dikenai pajak
- jika perusahaan dapat menghasilkan laba yang lebih banyak dari penggunaan pinjaman modal yang melebihi biaya bunganya, surplus laba menjadi milik pemegang saham dan meningkatkan laba persaham dan ROE meningkat.
Maka meningkatkan arus kas bebas dan meningkatkan ROE pemilik saham melalui pinjaman atau hutang adalah baik dan sangat relevan sepanjang perusahaan dapat menghasilkan surplus laba yang lebih setelah pelunasan pinjaman dan bunga melalui kegiatan yang potensial menghasilkan laba.
Oleh karena itu, wajar jika dikatakan bahwa sedikit gearing adalah baik, akan tetapi terlalu banyak gearing dapat nerusak kesehatan perusahaan.


4. Kurva hasil “datar”

Kurva hasil “datar” adalah kurva yang menggambarkan upaya penambahan arus kas melalui pinjaman jangka panjang (12 – 18 bulan) dengan bunga pinjaman yang relatif sama atau stabil sekitar 7%-8% atau tidak mengalami fluktuasi yang berarti.

Utang yang jatuh tempo setelah satu tahun berasal dari 2 (dua) kelompok utama : pinjaman dan profisi.
- Pinjaman dengan tingkat bunga yang tetap merupakan sumber dana yang menarik bagi perusahaan termasuk bagi Mc Dermott Manufacturing Inc., karena biaya bunga tidak dikenakan pajak (tax relief) dan biayanya lebih kecil daripada sumber modal lainnya.
Maka jika pinjaman selalu dijaga agar relative tidak terlalu besar dari modal saham ditambah cadangan (low gearing) factor resiko menjadi berkurang. Hal ini menjadikan kurva MM relative datar karena kemampuan perusahaan mencari sumber dana pinjaman yang dibutuhkan. Bunga yang relative datar ini sangat mendukung iklim investasi dan bersaing perusahaan, sehingga menghasilkan arus kas yang diharapkan.

- Upaya lain untuk mengantisipasi resiko pinjaman adalah membuat provisi kerugian yang diperkirakan bakal terjadi atas kejadian-kejadian di masa yang akan datang, misalnya melalui program restrukturisasi.
Provisi dibentuk dengan membebankan estimasi biaya tersebut ke dalam perhitungan rugi laba. Di kemudian hari, biaya yang sesungguhnya terjadi dibebankan pada provisi dan setiap kelebihan pembebanan dimasukkan dalam perhitungan rugi laba. Seharusnya provisi ditetapkan melebihi biaya sesungguhnya yang terjadi, dengan demikian akan diperlukan penyesuaian-penyesuaian laba dalam laporan rugi laba yang akan datang.

Dari uraian di atas jelas bahwa kurva yang diharapkan sangat relevan dengan pemikiran Burdett.

5. Melipatduakan hutang jangka panjang untuk menarik ekuitas

Dengan upaya melipatgandakan hutang jangka panjang akan memperoleh peningkatan arus kas sebagaimana yang diharapkan. Adanya tambahan hutang tersebut akan merubah neraca perusahaan sebagai berikut.





Sebelum Sesudah
Penambahan Penambahan
Hutang Hutang
NERACA
AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas 1.860 9.594
Piutang 417 417
Persediaan 2.187 2.187
Total Aktiva Lancar 4.464 12.198

Aktiva Tetap
Tanah 12.927 12.927
Bangunan 15.438 15.438
Peralatan 22.971 22.971
Total Aktiva Tetap 51.336 51.336

TOTAL AKTIVA 55.800 63.534

PASIVA
Kewajiban-kewajiban
Hutang jangka pendek 2.976 2.976
Penyesuaian 744 744
Surat Hutang 3.255 3.255

Total Hutang lancar lainnya 6.975 6.975

Hutang jangka panjang 7.734 15.468

Total Kewajiban 14.709 22.443

Saham Biasa 13.284 13.284
Laba ditahan 27.804 27.807
Total Ekuitas 41.088 41.091

TOTAL PASIVA 55.797 63.534

Total hutang terhadap total aktiva 35,82% 54,65%

Times interest earned 9 9

Return on Equity 25% 25%










6. Perhitungan Rasio-rasio keuangan

1. Analisa Likuiditas
a. Modal Kerja Bersih Neraca
(Net Working Capital)
Harta Lancar 4.464 12.198
Kewajiban Lancar 2.976 2.976
Modal Kerja Bersih 1.488 9.222

b. Rasio Lancar (Current Ratio)
Harta Lancar 4.464 12.198
Kewajiban Lancar 2.976 2.976
Rasio Lancar 1,50 4,10

c. Rasio Cepat (Quick Ratio)
Harta Lancar 4.464 12.198
Persediaan 2.187 2.187
Kewajiban Lancar 2.976 2.976
Rasio Cepat 0,77 3,36

2. Rasio Hutang
a. Hutang terhadap harta
Total Kewajiban 14.709 22.443
Total Harta 55.800 63.534
Rasio Hutang terhadap harta 26,4% 35,3%

b. Hutang terhadap ekuitas
Total Kewajiban 14.709 22.443
Total Ekuitas Pemilik 41.091 41.091
Rasio Kewajiban terhadap ekuitas pemilik 0,36 0,55


7. Pelaksanaan teori agensi mengharuskan agen memberikan informasi yang rinci dan relevan atas pendanaan biaya modal perusahaan.

Kenyataannya, tak semudah itu principal memperolehnya atau agen memberikan. Perbedaan kepentingan diantara kedua pihak menyebabkan agen memberikan atau menahan informasi yang diminta principal bila menguntungkan bagi dirinya, walaupun sudah menjadi kewajiban bagi agen untuk memberikannya. Maka sebaliknya, ada kerugian yang didapat bila agen memberikan atau menahan informasi yang diminta principal.

Keuntungan Kerugian
- principal akan memberikan kepercayaan bila ternyata informasi yang diminta sesuai dengan yang diharapkan dan sesuai dengan penilaian principal yang terjadi dalam perusahaan, kepercayaan merupakan sebagian jaminan bagi agen untuk memperpanjang hubungan agensi dengan principal dimana dia memperoleh kompensasi keuangan
- bila permintaan tersebut tidak dalam jadwal pemberian informasi yang telah ditentukan sebelumnya, akan menyulitkan agen secara teknis
- permintaan yang relatif sering menyebabkan agen merasa dalam pengawasan sehingga agen menjadi kurang leluasa dalam bertindak dalam memajukan perusahaan atau merasa tidak diberikan kepercayaan penuh.

8. Rekomendasi yang dapat diberikan Burdett pada dewan direksi

Dalam rangka memotivasi para manajer dan pemegang saham agar berperilaku dalam sikap yang memajukan tujuan perusahaan, Burdett dapat memberikan rekomendasi kepada dewan direksi, yaitu :
- penilaian terhadap kinerja manajer dibuat dengan kontrak yang jelas sehingga memotivasi agen bekerja dengan kepentingan terbaik principal.
- Principal memberikan pilihan rencana insentif jangka pendek dan jangka panjang dan agen diberikan keleluasan dengan batasan yang menguntungkan kepentingan para pemegang saham,





REFERENSI
Graham Mott, Accounting For Managers, Gramedia, Jakarta, 1994
Indriyo Gitosudarmo, H. Basri, Manajemen Keuangan, Edisi 4, Yogyakarta, 2002
Robert N Anthony, Vijay Govindarajan, Management Control System, Salemba Empat, 2003
James V. Horne, Financial Management and Policy, Edisi 12, 2002










MANAJEMEN KEUANGAN
Mc DERMOTT MANUFACTURING, INC.
STRUKTUR MODAL, HUBUNGAN AGENSI DAN UPAYA PENINGKATAN ARUS KAS BEBAS MELALUI PENINGKATAN HUTANG JANGKA PANJANG















Oleh :

Endah Lestari 03911048
Raden Eko Ismulyono 03911053
Ahmad Labib 03911057
Widi Kurniawan 03911061
Dedi Rahmanto 03911070




MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA 2005

No comments: